Tugas
PERENCANAAN KESEHATAN
OLEH:
Nama : Feris
inolva
Nim :
91131290610070
EPDEMIOLOGI
DAN BIOSTATISTIK
PRODI S1.KESEHATAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN (stik)AVICENNA
KENDARI
2013/2014
PERENCANAAN KESEHATAN
Pengertian Perencanaan Kesehatan
Perencanaan atau planning
adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut apa yang akan dilakukan di
masa mendatang, kapan, bagaimana dan siapa yang akan melakukannya.
Perencanaan merupakan inti kegiatan
manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh
perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu memungkinkan para pengambil
keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil
guna dan berdaya guna. [1]
Perencanaan merupakan suatu fungsi penganalisaan
tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu menjadi urutan tindakan yang
sistematis. Perencanaan merupakan suatu organisasi adalah suatu proses yang
berkesinambungan, tidak akan pernah berhenti, karena organisasi akan terus
menghasilkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh unit-unit pelaksanaan. [2]
Dari batasan-batasan yang telah ada
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan atau
proses penganalisaan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Dari
batasan ini dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan antara lain [1] :
a.
Perencanaan harus didasarkan kepada analisis dan pemahaman
sistem dengan baik.
b. Perencanaan
pada hakekatnya menyusun konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan dan misi organisasi.
c.
Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk
mencapai hari depan yang lebih baik.
Secara sederhana dan awam dapat
dikatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses yang menghasilkan suatu uraian
yang terinci dan lengkap tentang suatu program atau kegiatan yang akan
dilaksanakan. Oleh sebab itu, hasil proses perencanaan adalah
"rencana" (plan). [1]
Perencanaan kesehatan adalah sebuah
proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di
masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[2]
Perencanaan akan menjadi efektif
jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan
berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan
menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan
proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan.
Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa
akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah
satu tugas manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah menetapkan
tujuan jangka panjang dan pendek organisasi berdasarkan analisis situasi di
luar (eksternal) dan di dalam (internal) organisasi. [2]
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan adalah fungsi
terpenting dalam manajemen. Fungsi ini akan menentukan fungsi – fungsi
manajemen selanjutnya. Perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi
manajemen. Tanpa perencanaan tidak mungkin fungsi manajemen lainnya dapat
dilaksanakan dengan baik. Perencanaan manajerial terdiri dari perumusan
strategi dan penerapan strategi. Dalam perumusan strategi, manajer kesehatan
harus memiliki kemampuan ketrampilan konseptual, dan pada penerapan strategi,
manajer kesehatan harus memiliki ketrampilan teknis.
Fungsi perencanaan dapat dilihat
dari 4 aspek utama:
1. Kontribusi
pada tujuan
2. Keutamaan
perencanaan
3. Penembusan
rencana
4. Efisiensi
perencanaan
·
Kontribusi Pada Tujuan
Tujuan
semua perencanaan adalah memfasilitasi perusahaan dalam mencapai semua
tujuannya. Merupakan prinsip utama dalam mencapai tujuan bersama perusahaan.
·
Keutamaan Perencanaan
Perencanaan
adalah perintah yang berfungsi untuk melakukan eksekusi berjalannya fungsi
manajemen.
Walaupun
perencanaan juga bersifat aksi, tapi juga bisa menunjang tujuan bersama
perusahaan. Selain itu perencanaan harus dibuat sebelum fungsi manajemen yang
lain. Tentu saja semua fungsi harus juga direncanakan agar berjalan secara
efektif.
Perencanaan
dan pengawasan tidak bisa dipisahkan. Kegiatan yang tidak direncanakan tidak
dapat direncanakan, kontrol mengikuti jalur – jalur yang ada pada perncanaan.
·
Penembusan Rencana
Perencanaan
merupakan fungsi dari manajer, meskipun karakter dan pelaksanaannya dari
perencanaan bermacam – macam tergantung dengan otoritas dan kebijakan alami
serta dibatasi oleh kekuatan. Hal tersebut secara virtual tidak mungkin untuk
membatasi dari lingkupan pilihan perencanaan.
Pengenalan
terhadap penembusan perencaaan melangkah jauh dalam mengklarifikasi pada bagian
dari sejumlah siswa yang mempelajari ilmu manajemen menuju pembedaan antara
pembuatan kebijakan (penyiapan penuntun untuk berfikir dalam membuat keputusan)
dan pekerja administrasi, atau antara manajer dan pekerja administrasi atau pengawas.
dikarenakan delegasi autoritas atau posisinya dalam organisasi, mungkin
membutuhkan lebih banyak perencanaan atau perencanaan yang lebih penting
dibandingkan yang lain, atau perencanaannya mungkin lebih mendasar dan lebih
aplikatif pada porsi yang luas terhadap perusahaan / swasta dibanding terhadap
yang lain. Bagaimanapun juga, semua rencana manajer - dari presiden hingga
pengawas -. dibatasi oleh prosedur – prosedur garis pandu yang jelas dan tegas.
·
Effisiensi dari Rencana
Efisiensi
terhadap rencana diukur menurut kontribusi sejumlah rencana terhadap beberapa
tujuan dan obyektivitas sebagai hasil dari pengeluaran biaya dan kosekuensi
lain yang diperlukan untuk merumuskan dan menjalankannya. Konsep efisiensi ini
mempunyai implikasi terhadap rasio normal daripada pemasukan dan pengeluaran.
Banyak
manajer memiliki berbagai recana yang mungkin tidak efisien jika biaya yang
dikeluarkan lebih besar dari pada hasil yang dicapai. Rencana mungkin juga
tidak efisien dalam mencapai obyek bila membahayakan kepentingan/kepuasan
kelompok.
Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan bagi organisasi
kesehatan adalah manajer dan staf organisasi kesehatan tersebut dapat
mengetahui :
a.
Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya
b. Jenis
dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
c.
Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang
diperlukan.
d. Bentuk
dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
e.
Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat
dilaksanakan secara teratur.
f.
Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.
g. Mengukur
hasil kegiatan.
h. Sebagai
dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
Istilah Yang Identik Dengan
Perencanaan
1. Peramalan
Peramalan (Forcasting) adalah suatu
upaya mendga apa yang akan terjadi pada masa depan, yang juga merupakan ciri
perencanaan. Tetapi peramalan bukan perencanaan, karena pada peramalan tidak
ditemukan adanya unsur-unsur yang bersifat pasti dan karena itu dapat
diperhitungkan.
2. Penyelesaian
Masalah
Penyelesaian masalah (problem
solving) adalah suatu upaya menghilangkan hambatan atau masalah, yang juga
merupakan ciri perencanaan. Tetapi penyelesaian masalah bukan perencanaan,
karena pada penyelesaian masalah tidak terkandung uraian yang lengkap tentang
bagaimana melaksanakan berbagai kegiatan.
3. Penyusunan program (programming)
Penyusunan program adalah satu upaya
menysusn rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, yang juga merupakan ciri
perencanaan.
4. Penyusunan Rancangan
Penyususnan rancangan (designing)
adalah suatu upaya menghasilkan pedoman (bagan) kerja, yang juga merupakan ciri
perencanaan. Tetapi penyusunan rancangan bukan perencanaan, karena hasil akhir
perencanaan tidak terbatas hanya pada penyusunan pedoman (bagan) kerja saja.
Aspek Perencanaan
Ada 3 aspek pokok yang di perhatikan
dalam perencanaan :
1. Hasil
dari pekerjaan perencanaan.
Hasil perencanaan disebut plan,
berbeda antara satu perencanaan kegiatan dengan perencana kegiatan yang lain Ex
: rencana kesehatan atau rencana pendidikan.
2. Perangkat
pelaksanaan
Perangkat pelaksanaan (Mechanic of
planning) adalah suatu organisasi yang ditugaskan/yang bertanggung
jawabmenyelenggarakan pekerjaan pelaksanaan.
3. Proses
perencanaan
Proses perencanaan (process of
planning) adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada pekerjaan
perencanaan
Ciri-Ciri Perencanaan
1. Bagian
dari sistem administrasi
2. Dilaksanakan
secara terus menerus dan berkesinambungan.
3. Berorentasi
pada masa depan.
4. Mampu
menyelesaikan masalh.
5. Mempunyai
tujuan
6. Bersifat
mampu kelola.
Unsur – Unsur Perencanaan
Menurut Manullang (2009:41), rencana yang baik pada umumnya
memuat enam unsur yaitu what, why, where, when, who, how. Selanjutnya
menurut Hasibuan (2008 : 112), pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab secara
ilmiah, artinya atas hasil analisis data, informasi, dan fakta, supaya rencana
yang dibuat itu relatif baik, pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan
akan tercapai. Pertanyaan itu secara rinci berupa[4]:
1. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan
untuk mencapai sasaran, sarana dan prasarana apa yang diperlukan, harus ada
penjelasan dan rinciannya
2. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan
dengan memberikan penjelasan, mengapa ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan
itu harus dicapai.
3. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu
dijelaskan dan diberikan alasan-alasannya berdasarkan pertimbangan ekonomis.
4. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya
pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh pekerjaan harus
ditetapkan standar waktu untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan-alasan
memilih waktu itu harus diberikan sejelas- jelasnya.
5. Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan
karyawan, menetapkan persyaratan dan jumlah karyawan yang akan melakukan
pekerjaan, luasnya wewenang dari masing-masing pekerja.
6. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai
teknik-teknik pengerjaannya.
.
Jenis-Jenis Perencanaan Kesehatan
Perencanaan atau rencana itu sendiri
banyak macamnya, antara lain :
1. Dilihat
dari jangka waktu berlakunya rencana :
a.
Rencana jangka panjang (long term planning), yang
berlaku antara 10-25 tahun.
b. Rencana
jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7 tahun.
c.
Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya
hanya berlaku untuk 1 tahun.
2. Dilihat
dari tingkatannya :
a.
Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan
uraian kebijakan organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang
dan mempunyai ruang lingkup yang luas.
b. Rencana
operasional (operational planning), lebih menitikberatkan pada pedoman
atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
c.
Rencana harian (day to day planning) ialah rencana
harian yang bersifat rutin.
3. Ditinjau
dari ruang lingkupnya :
a.
Rencana strategis (strategic planning), berisikan
uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.
Model rencana ini sulit untuk diubah.
b. Rencana
taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian yang
bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan
tujuan tidak berubah.
c.
Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah
rencana yang mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.
d. Rencana
terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang mengandung uraian
yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain diluar
kesehatan.
Meskipun ada berbagai jenis
perencanaan berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas namun prakteknya sulit
untuk dipisah-pisahkan seperti pembagian tersebut. Misalnya berdasarkan
tingkatannya suatu rencana termasuk rencana induk tetapi juga merupakan rencana
strategis berdasarkan ruang lingkupnya dan rencana jangka panjang berdasarkan
jangka waktunya.
Proses Perencanaan
Perencanaan dalam suatu organisasi
adalah suatu proses, dimulai dari identifikasi masalah, penentuan prioritas
masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi (pelaksanaan pemecahan
masalah) dan evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut akan muncul masalah-masalah
baru kemudian dari masalah-masalah tersebut dipilih prioritas masalah dan
selanjutnya kembali ke siklus semula.
Di bidang kesehatan khususnya,
proses perencanaan ini pada umumnya menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem
solving). Secara terinci, langkah-langkah perencanaan kesehatan adalah
sebagai berikut :
1. Identifikasi
Masalah
Perencanaan pada hakekatnya adalah
suatu bentuk rancangan pemecahan masalah. Oleh sebab itu, langkah awal dalam
perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan
masyarakat di lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sumber masalah
kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain :
a.
Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang
ada.
b. Survailance
epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.
c.
Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh
masukan perencanaan kesehatan.
d. Hasil
kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya
2. Menetapkan
Prioritas Masalah
Kegiatan identifikasi masalah
menghasilkan segudang masalah kesehatan yang menunggu untuk ditangani. Oleh
karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi maka tidak
semua masalah tersebut dapat dipecahkan sekaligus (direncanakan pemecahannya).
Untuk itu harus dipilih masalah mana yang "feasible" untuk
dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau menetapkan
prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :
2.1 Teknik Skoring
Yakni memberikan nilai (scor)
terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran (parameter) antara
lain :
a.
Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya
masalah.
b. Berat
ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity).
c.
Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate increase).
d. Keinginan
masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet need).
e.
Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut
diatasi (social benefit).
f.
Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical
feasiblity).
g. Sumber
daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (resources
availability), termasuk tenaga kesehatan.
Masing-masing ukuran tersebut diberi
nilai berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya besar diberi 5 paling
tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut
dijumlahkan. Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang
diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh
prioritas kedua dan selanjutnya.
2.2 Teknik Non Skoring
Dengan menggunakan teknik ini
masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut "nominal
group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT yakni :
2.2.1 Delphi Technique
Yaitu masalah-masalah didiskusikan
oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi
tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.
2.2.2 Delbeq Technique
Menetapkan prioritas masalah
menggunakan teknik ini adalah juga melalui diskusi kelompok namun peserta
diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya maka sebelumnya
dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap
masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah
yang disepakati bersama.
3. Menetapkan
Tujuan
Menetapkan tujuan perencanaan pada
dasarnya adalah membuat ketetapan-ketetapan tertentu yang ingin dicapai oleh
perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskan secara
konkret dan dapat diukur. Pada umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan
khusus.
3.1 Tujuan Umum
Adalah suatu tujuan masih bersifat
umum dan masih dapat dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus dan pada umumnya
masih abstrak.
Contoh :
Meningkatnya status gizi anak balita
di kecamatan Cibadak.
3.2 Tujuan Khusus
Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan
dari tujuan umum. Tujuan khusus merupakan jembatan untuk tujuan umum, artinya
tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila tujuan-tujuan khususnya
tercapai.
Contoh :
Apabila tujuan umum seperti contoh tersebut di atas
dijabarkan ke dalam tujuan khusus menjadi sebagai berikut :
·
Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikkan makanan bergizi
kepada anak balita.
·
Meningkatnya jumlah anak balita yang dittimbang di Posyandu.
·
Meningkatnya jumlah anak yang berat badannya naik, dan
sebagainya.
4. Menetapkan
Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan adalah uraian
tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan. Pada umumnya kegiatan mencakup 3 tahap pokok, yakni :
·
Kegiatan pada tahap persiapan, yakni keggiatan-kegiatan yang
dilakukan sebelum kegiatan pokok dilaksanakan, misalnya rapat-rapat koordinasi,
perizinan dan sebagainya.
·
Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni keegiatan pokok
program yang bersangkutan.
·
Kegiatan pada tahap penilaian, yakni keggiatan untuk
mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka pencapaian program tersebut.
5. Menetapkan
Sasaran (Target Group)
Sasaran (target group) adalah
kelompok masyarakat tertentu yang akan digarap oleh program yang direncanakan
tersebut. Sasaran program kesehatan biasanya dibagi dua, yakni :
a.
Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenai oleh
program tersebut.
Misalnya
kalau tujuan umumnya : Meningkatkan status gizi anak balita seperti
tersebut di atas maka sasaran langsungnya adalah anak balita.
b. Sasaran
tidak langsung adalah kelompok yang menjadi sasaran antara program tersebut
namun berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung.
Misalnya :
seperti contoh tersebut di atas, anak balita sebagai sasaran langsung sedangkan
ibu anak balita sebagai sasaran tidak langsung. Ibu anak balita, khususnya
perilaku ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada anak sangat menentukan
status gizi anak balita tersebut.
6. Waktu
Waktu yang ditetapkan dalam
perencanaan adalah sangat tergantung dengan jenis perencanaan yang dibuat serta
kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan. Oleh sebab itu,
waktu dan kegiatan sebenarnya dapat dijadikan satu dan disajikan dalam bentuk
matriks, yang disebut gant chart.
7. Organisasi
dan Staf
Dalam bagian ini digambarkan atau
diuraikan organisasi sekaligus staf atau personel yang akan melaksanakan
kegiatan-kegiatan atau program tersebut. Disamping itu juga diuraikan tugas (job
description) masing-masing staf pelaksana tersebut. Hal ini penting karena
masing-masing orang yang terlibat dalam program tersebut mengetahui dan
melaksanakan kewajiban.
8. Rencana
Anggaran
Adalah uraian tentang biaya-biaya
yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai dari persiapan sampai dengan
evaluasi. Biasanya rincian rencana biaya ini dikelompokkan menjadi :
a.
Biaya personalia
b. Biaya
operasional
c.
Biaya sarana dan fasilitas
d. Biaya
penilaian
9. Rencana
Evaluasi
Rencana evaluasi sering dilupakan
oleh para perencana padahal hal ini sangat penting. Rencana evaluasi adalah
suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk menilai sejauh mana
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut telah tercapai.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Notoatmodjo,
Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet.
ke-2. Jakarta : Rineka Cipta.
2. Muninjaya,
Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC
3. Notoatmodjo,
Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
4. Hasibuan
Malayu SP. 2005. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi revisi,
cetakan 4. Jakarta : Bumi Aksara.
5. Handayaningrat
Soewarno. 1996. Pengantar Study Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Jakarta: Haji Masagung.
KOMENTAR
:
……………………................................................................................................
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………